Blog Ansyari - Di Jogja, kita mungkin lebih sering menemukan pizza yang tersaji dalam bentuk American Style, yakni pizza dengan adonan dari roti (bread) yang relatif lunak. Nanamia Pizzeria, yang terletak di Jl. Moses Gatotkaca B. 13-14 Yogyakarta, memberikan penawaran unik dengan menyajikan pizza italia yang pastinya berbeda dengan pizza kebanyakan di Jogja.
"Crunchy", itu yang akan kita katakan kala pertama menggigit sepotong pizza di Nanamia Pizzeria. Adonan pizza Nanamia Pizzeria yang terdiri dari tepung terigu, gula pasir, ragi, air dan telur sama dengan adonan pizza pada umumnya. Resep yang membuat rasa crunchy-nya, itu menjadi rahasia dapur Nanamia Pizzeria.
Kita tidak akan menemukan pelayanan yang eksklusif seperti yang dihadirkan dalam restoran-restoran pizza mewah pada umumnya. Pisau dan garpu memang sengaja tidak disertakan dalam penyajian pizza, karena Nanamia Pizzeria tetap ingin mempertahankan keotentikkan pizza yang sebenarnya yaitu dengan menggulung potongan pizza dan dimakan langsung tanpa menggunakan sendok dan pisau. Tapi jika kita meminta kedua alat makan tersebut, pelayan Nanamia Pizzeria tetap bisa memberikannya.
Dapur yang digunakan untuk membuat pizza sengaja diletakkan di bagian depan warung. Hal ini bertujuan untuk memberikan konsep open kitchen yang jarang kita dapatkan di restoran pizza kebayakan. Apabila order pizza belum terlalu banyak, sang chef sering memberikan atraksi khusus kala membuat adonan pizza kepada pengunjung.
Pizzanya tidak dipanggang dalam oven. Sebuah tungku besar yang menjadi bagian penting dari dapur, menjadi alat untuk memanggang pizza. Kayu yang dipakai sebagai bahan bakarnya pun diambil khusus dari kayu buah-buahan. Hal ini dilakukan agar aroma yang tercipta dari si pizza tidak berbau arang melainkan berbau harum dengan sedikit aroma buah-buahan.
Si pemilik memberikan titel warung pada tempat ini karena tak mau orang beranggapan bahwa tempat makan pizza selalu identik dengan tempat yang mewah, eksklusif dan hanya untuk orang-orang yang berduit saja. Warungnya memang sengaja dibuat kecil agar semua pengunjung yang sedang menikmati pizza dapat bertegur sapa dengan pengunjung yang lain. Warung makan ini ingin membangun semangat kekeluargaan di antara para pengunjung.
Konsep warungnya yang sederhana bukan berarti membuat Nanamia Pizzeria minim dalam pelayanan. Keramah tamahan dan kecekatan para pelayannya membuat suasana hangat yang diciptakan Nanamia Pizzeria menjadi bertambah. Kita tidak akan pernah kapok untuk kembali ke tempat ini.
Suasana romantis juga bisa kita dapatkan dalam warung ini terlebih pada malam hari. Kehadiran lampu-lampu hias yang redup dan teduh membuat kita menyatu dengan rasa pizza yang disajikan. Ingin mengajak kekasih hati pun rasanya tepat bila dibawa ke warung ini. Walaupun kursi dan mejanya terbuat dari kayu sederhana, tidak akan mengurangi kenyamanan pengunjung karena semuanya akan terbalaskan dengan pizza Quattro Stagloni dan Carne yang sering dipesan oleh pengunjung.
Harga Pizza yang ditawarkan oleh Nanamia Pizzeria berkisar antara Rp 15.000 - Rp 30.000 (medium) dan Rp 35.000 - Rp 45.000 (large). Minuman Rp 7.000 - Rp 13.000 dan salad Rp 16.000. Bisa dibilang harganya dibuat sesuai dengan kocek masyarakat Jogja.
Walaupun konsepnya warung, Nanamia Pizzeria memberikan layanan delivery service. Batas order terakhir untuk delivery service-nya adalah pukul 15.00 WIB. Apabila kita sudah keburu lapar tapi tidak sempat keluar rumah, sempatkanlah diri kita untuk menelepon ke +62-274-556494. Dijamin pizza yang kita pesan masih hangat langsung dari tungku.
Ingin mencoba pizza dengan konsep sederhana, langsung saja datang ke Nanamia Pizzeria yang buka dari pukul 11.00 - 23.00 WIB. Jangan lupa ramai-ramai ajak teman dan keluarga. Selamat mencoba.
"Crunchy", itu yang akan kita katakan kala pertama menggigit sepotong pizza di Nanamia Pizzeria. Adonan pizza Nanamia Pizzeria yang terdiri dari tepung terigu, gula pasir, ragi, air dan telur sama dengan adonan pizza pada umumnya. Resep yang membuat rasa crunchy-nya, itu menjadi rahasia dapur Nanamia Pizzeria.
Kita tidak akan menemukan pelayanan yang eksklusif seperti yang dihadirkan dalam restoran-restoran pizza mewah pada umumnya. Pisau dan garpu memang sengaja tidak disertakan dalam penyajian pizza, karena Nanamia Pizzeria tetap ingin mempertahankan keotentikkan pizza yang sebenarnya yaitu dengan menggulung potongan pizza dan dimakan langsung tanpa menggunakan sendok dan pisau. Tapi jika kita meminta kedua alat makan tersebut, pelayan Nanamia Pizzeria tetap bisa memberikannya.
Dapur yang digunakan untuk membuat pizza sengaja diletakkan di bagian depan warung. Hal ini bertujuan untuk memberikan konsep open kitchen yang jarang kita dapatkan di restoran pizza kebayakan. Apabila order pizza belum terlalu banyak, sang chef sering memberikan atraksi khusus kala membuat adonan pizza kepada pengunjung.
Pizzanya tidak dipanggang dalam oven. Sebuah tungku besar yang menjadi bagian penting dari dapur, menjadi alat untuk memanggang pizza. Kayu yang dipakai sebagai bahan bakarnya pun diambil khusus dari kayu buah-buahan. Hal ini dilakukan agar aroma yang tercipta dari si pizza tidak berbau arang melainkan berbau harum dengan sedikit aroma buah-buahan.
Si pemilik memberikan titel warung pada tempat ini karena tak mau orang beranggapan bahwa tempat makan pizza selalu identik dengan tempat yang mewah, eksklusif dan hanya untuk orang-orang yang berduit saja. Warungnya memang sengaja dibuat kecil agar semua pengunjung yang sedang menikmati pizza dapat bertegur sapa dengan pengunjung yang lain. Warung makan ini ingin membangun semangat kekeluargaan di antara para pengunjung.
Konsep warungnya yang sederhana bukan berarti membuat Nanamia Pizzeria minim dalam pelayanan. Keramah tamahan dan kecekatan para pelayannya membuat suasana hangat yang diciptakan Nanamia Pizzeria menjadi bertambah. Kita tidak akan pernah kapok untuk kembali ke tempat ini.
Suasana romantis juga bisa kita dapatkan dalam warung ini terlebih pada malam hari. Kehadiran lampu-lampu hias yang redup dan teduh membuat kita menyatu dengan rasa pizza yang disajikan. Ingin mengajak kekasih hati pun rasanya tepat bila dibawa ke warung ini. Walaupun kursi dan mejanya terbuat dari kayu sederhana, tidak akan mengurangi kenyamanan pengunjung karena semuanya akan terbalaskan dengan pizza Quattro Stagloni dan Carne yang sering dipesan oleh pengunjung.
Harga Pizza yang ditawarkan oleh Nanamia Pizzeria berkisar antara Rp 15.000 - Rp 30.000 (medium) dan Rp 35.000 - Rp 45.000 (large). Minuman Rp 7.000 - Rp 13.000 dan salad Rp 16.000. Bisa dibilang harganya dibuat sesuai dengan kocek masyarakat Jogja.
Walaupun konsepnya warung, Nanamia Pizzeria memberikan layanan delivery service. Batas order terakhir untuk delivery service-nya adalah pukul 15.00 WIB. Apabila kita sudah keburu lapar tapi tidak sempat keluar rumah, sempatkanlah diri kita untuk menelepon ke +62-274-556494. Dijamin pizza yang kita pesan masih hangat langsung dari tungku.
Ingin mencoba pizza dengan konsep sederhana, langsung saja datang ke Nanamia Pizzeria yang buka dari pukul 11.00 - 23.00 WIB. Jangan lupa ramai-ramai ajak teman dan keluarga. Selamat mencoba.
Tag :
Serba Serbi
0 Komentar untuk "Makan Pizza yang dipanggang dengan Tungku Kayu"