25 Tips Mengatasi Emosi dan Stress Saat Hamil

Saat kehamilan, hormon wanita akan mengalami pasang surut yang sangat tajam. Jika PMS (Pre Menstrual Syndrome) yang terjadi setiap sebelum wanita mendapatkan siklus menstruasi setiap bulan sudah bisa membuat emosi wanita berubah-ubah, apalagi ketika saat hamil? Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga agar emosi si ibu tidak terlalu mencolok dan meledak-ledak ?


Wanita yang sedang hamil cenderung sekali emosi yang berkelanjutan karena kondisi kehamilan mereka, hormon, dan kondisi kehidupan mereka. Kehamilan dapat membuat Anda merasa bersemangat, gembira, tertekan, khawatir, cemas, marah, bangga, ceria. Perasaan ini sangat normal ketika Anda terjebak dalam kegembiraan membawa kehidupan baru ke dunia, dan hal-hal praktis seperti masalah uang, pekerjaan dan gaya hidup yang harus diatasi ketika bayi lahir. Faktor utama yang memberikan kontribusi untuk berbagai emosi ibu hamil merasa selama kehamilan mereka adalah hormon. Itu fakta ilmiah bahwa bahan kimia dalam tubuh kita mempengaruhi emosi kita, dan selama kehamilan jumlah yang luar biasa dari proses kimia berlangsung dalam tubuh ibu hamil. Dua kontributor utama ketidakstabilan emosi selama kehamilan adalah peningkatan produksi hormon progesteron dan estrogen.



Progesteron memainkan peran besar dalam kehamilan dan kadar hormon ini meningkat secara dramatis selama kehamilan. Hormon ini membantu mencegah rahim berkontraksi tidak benar, sehingga memberikan kesempatan janin untuk tumbuh dan berkembang. Estrogen membantu membangun jaringan dan mengarahkan peningkatan aliran darah ke janin serta membantu ibu memproduksi air susu untuk si buah hati yang lahir.


Mungkin saran terbaik untuk pasangan ibu hamil yang dapat diberikan adalah : Bersabar. Ingatlah bahwa pasangan Anda mengalami perubahan fisik intens dan bahwa perubahan ini mungkin membuat dia rewel, mudah tersinggung dan hanya biasa. Perubahan ini bukan salahnya dan bukan berarti ini akan menyakitkan perasaan Anda. Cobalah untuk mendengarkan dan memberikan support. Kadang-kadang cara terbaik untuk mencegah ledakan marah atau cengeng hanya dengan memeluknya dan katakan kepadanya bahwa Anda mencintainya.



Cara terbaik untuk wanita hamil dan pasangannya dapat menangani emosi selama kehamilan adalah dengan menjaga komunikasi secara terbuka dan jujur ​​tentang bagaimana perasaan masing – masing. Dengan berbicara tentang bagaimana perasaan masing – masing, seorang wanita hamil dapat mencegah ledakan emosi atau melawan karena sudah mencapai puncaknya. Dengan mampu mengekspresikan emosi-nya, pasangan bisa melampiaskan beberapa frustrasi dengan meyakinkan sang istri akan cinta dan dukungan. Komunikasi sangat penting untuk hal apapun, dan terutama untuk pasangan yang baru memulai perjalanan untuk menjadi orangtua bersama-sama.



Kenyataan bahwa si ibu akan membawa kehidupan baru ke dalam dunia membangunkan semacam kekhawatiran dan ketakutan tersendiri di dalam dirinya. Pertanyaan-pertanyaan prescription medications pun mulai berkelebat di dalam benaknya :

  1. Apakah saya mampu menjadi seorang ibu yang baik ?
  2. Apa yang akan terjadi pada hubungan saya dan pasangan ?
  3. Bagaimana dengan kehidupan romantisme dan seksual nantinya ?
  4. Apakah ukuran tubuh saya akan seperti ini terus ?
  5. Bagaimana dengan karier saya ?
  6. Apakah saya akan berubah menjadi seperti ibu saya atau ibu si dia?

Memahami efek kehamilan dalam pola pikir seseorang akan membantu Anda mengatur perubahan emosi. Akan lebih baik pula jika si ibu mengetahui bahwa tekanan emosional tidak memiliki efek negatif pada kondisi kehamilan. Pertumbuhan janin di dalam rahim akan cukup kuat dan sehat asalkan terus dipantau, dijaga, dan dipenuhi kebutuhannya. Meski memang kalangan kesehatan mengetahui, bahwa stres bisa tetap mempengaruhi si ibu hamil dan janinnya, namun belum ada indikator pastinya. Kalangan kesehatan saat ini hanya mengetahui bahwa stress bisa meningkatkan detak jantung dan sang janin bisa merasakan perubahan ini.



Yang mesti diwaspadakan bukanlah stresnya, tapi apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi stres tersebut. Apakah Anda akan melakukan hal-hal yang tak sehat untuk si bayi, misal, mengkonsumsi makanan tidak sehat, dan sebagainya. Supaya tidak membahayakan diri dan kehamilannya, berikut adalah strategi-strategi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa kegelisahan saat kehamilan :

  1. Cari penyebabnya. Renungkan dan diskusikan dengan suami dan keluarga apa saja hal-hal yang menjadi beban berat pikiran Anda.
  2. Jaga asupan nutrisi. Menjaga asupan makanan juga bisa membantu ibu hamil menekan risiko stres dan depresi.
  3. Rutin berolahraga. Tubuh yang sehat sangat membantu Anda dalam menjaga kesehatan jiwa dan pikiran.
  4. Hindari kebiasaan buruk, seperti rokok dan minuman alkohol. Alihkan perhatian Anda setiap kali keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk tersebut datang dengan kegiatan yang bisa mendatangkan manfaat lebih bagi Anda. Kebiasaan buruk ini bisa memicu stres dan depresi.
  5. Jalin komunikasi. Tidak hanya dengan suami dan keluarga, komunikasi juga bisa dijalin antara sesama ibu hamil. Persamaan nasib dan pengalaman bisa membantu meringankan beban pikiran Anda.
  6. Rajin beraktivitas. Aktif melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti beryoga, berkumpul bersama teman, dan rekreasi, akan membuat pikiran Anda tidak terfokus pada hal-hal berat yang biasanya Anda pikirkan dan juga menurunkan hormon stres.
  7. Istirahat nyaman dan cukup. Selain di rumah, istirahat juga bisa dilakukan saat bepergian ke luar kota. Pilih tempat berlibur yang nyaman dan tenang, sehingga Anda bisa istirahat dengan santai. Perhatikan pula posisi istirahat yang tepat bagi ibu hamil.
  8. Konsultasikan dengan dokter. Sebisa mungkin, semua keluhan dan perasaan tak nyaman Anda didiskusikan dengan dokter kepercayaan Anda. Dokter akan menilai apakah Anda membutuhkan pengobatan medis atau psikologis sehingga tindak pencegahan bisa segera dilakukan.
  9. Memahami bahwa apa yang Anda rasa adalah normal.
  10. Percaya pada emosi dan tingkatkan kepercayaan pada diri sendiri.
  11. Usahakan untuk terus berkomunikasi dengan pasangan.
  12. Dapatkan dukungan dari teman, keluarga, dokter, atau komunitas lainnya.
  13. Jangan mencoba menjadi pahlawan dalam hal apa pun. Cukup lakukan yang terbaik, dan selalu prioritaskan kesehatan Anda dan janin.
  14. Perbanyak pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda, dan persenjatai diri Anda dengan mengetahui kemungkinan apa yang akan terjadi di depan nanti.
  15. Ikuti latihan-latihan relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
  16. Lepaskan tekanan dengan melakukan latihan yang aman tapi tetap enerjik, seperti berjalan, berenang, dan berdansa kecil.
  17. Dengarkan lagu favorit atau membaca buku-buku inspiratif.
  18. Jika memungkinkan, coba cari spa yang menawarkan pijatan khusus untuk ibu hamil.
  19. Berendam dalam air hangat selama air ketuban belum pecah masih dianggap aman. Jika memungkinkan, cobalah untuk berendam dalam air hangat untuk melepaskan ketegangan.
  20. Pelajari teknik relaksasi lewat buku atau dengan mengambil kelas-kelas khusus.
  21. Konsumsi makanan seimbang dan bernutrisi.
  22. Simpan dan catat kegiatan-kegiatan harian di dalam buku harian.
  23. Manjakan diri dengan makanan-makanan yang menyenangkan, seperti es krim atau cokelat berkualitas tinggi.
  24. Jika Anda masih merasakan rasa sendu tak menentu selama kehamilan, ada baiknya Anda menemui dokter khusus untuk mendapatkan perawatan tepat.
  25. Berpikirlah bahwa anda tidak sendirian, karena percayalah bahkan orang yang tidak kenal anda di jalan pun akan membantu anda jika terjadi sesuatu di jalan terhadap diri anda.

Nah semoga tips ini membantu dan membuat anda lebih siap saat menjaga kehamilan dan pasca melahirkan.
Gambir Serawak
Tag : Serba Serbi
0 Komentar untuk "25 Tips Mengatasi Emosi dan Stress Saat Hamil"

Back To Top