5 Topik yang Berhubungan Secara Rahasia


Begitu banyak kejadian yang saling berkaitan, makanya ada yang disebut “kebetulan”. Apakah Anda percaya dengan “kebetulan”? Atau apakah Anda percaya segala sesuatunya ada yang “mengatur”? Berikut peristiwa-peristiwa yang mungkin tidak dikenal oleh masyarakat kita namun cukup berguna menjadi bahan bacaan dan pertimbangan bahwa segala sesuatu memang berhubungan.  Menurut sumber yang kami dapat, kelima peristiwa ini tidak terlalu diekspos oleh media atas alasan tertentu. Berikut ulasannya.
1. Cloud 9 dan Kanibalisme


Methylenedioxypyrovalerone (Cloud 9) adalah sebuah obat psikoaktif yang pertama kali dikembangkan tahun 1969. Tahun 2004, Cloud 9 menjadi obat perancang popular di Amerika Serikat dan toko-toko mulai menjual produk ini sebagai garam mandi. Cloud 9 lebih mudah didapat dibanding rokok dan alkohol, jadi obat ini menjadi pilihan utama bagi remaja. Sangat sedikit informasi yang bisa digali tentang bagaimana Cloud 9 berinteraksi dengan otak, namun sejumlah besar gelaja yang tidak dapat diduga telah dilaporkan, termasuk ledakan kekerasan dan kanibalisme. Dimulai tahun 2011, banyak cerita muncul tentang orang-orang yang menggunakan Cloud 9 dan kemudian melakukan hal-hal sangat aneh. Obat tersebut telah berhubungan dengan bunuh diri dan kematian yang tak terjelaskan.
Isu garam mandi dan dampaknya terhadap orang-orang mencapai titik kepopularannya pada tanggal 26 Mei 2012, ketika dilaporkan bahwa Rudy Eugene sedang terpengaruh oleh Cloud 9 ketika ia menyerang dan memakan wajah Ronald Poppo Dam MacArthur, Miami, Florida. Selama serangan mengejutkan tersebut, Eugene menguyah hampir semua wajah Poppo, termasuk mata sebelah kirinya. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 18 menit sampai Eugene ditembak sampai mati oleh seorang petugas polisi. Poppo berhasil selamat dari serangan tersebut, namun membutuhkan operasi rekonstruksi wajah secara besar-besaran. Setelah kejadian tersebut, polisi awalnya berspekulasi bahwa Rudy Eugene telah menggunakan garam mandi dalam kadar yang tinggi. Namun, laporan toksikologi menunjukkan bahwa hanya bekas-bekas mariyuana yang ditemukan dalam sistem tubuhnya.
Tanggal 2 Juni 2012, seorang pria tunawisma di Miami bernama Brandon DeLeon menggunakan Cloud 9 dan mulai berteriak mencaci maki dua petugas polisi Miami Utara. Ia ditahan dan kemudian mencoba menggigit tangan salah satu petugas polisi tersebut. Tanggal 6 Juni 2012, seorang pria bernama Carl Jacquneaux, yang sedang mengandung Cloud 9 dalam kadar tinggi, menyerang Todd Credeur di rumahnya. Jacquneaux menggigit wajah Credeur sampai Jacquneaux lemah akibat semprotan lebah dan terpaksa mundur.
Akhir bulan Mei 2012, seorang pria bernama Alexander Kinyua mengaku telah memakan teman satu kamarnya Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie. Pada minggu yang sama, Wayne Carter menusuk dirinya sendiri secara berulang-ulang kemudian melempar kulit dan ususnya ke petugas kepolisian. Pada kedua kasus tersebut, para pelaku disebut sedang terpengaruh Cloud 9. Bulan Juli 2012, seorang pria bernama Karl Laventure, yang sedang tinggi oleh obat tersebut, ditahan karena ia lari ke sebuah lapangan golf di kota Lilburn, Georgia dan mengancam akan memakan petugas di sana. Di bulan Juni 2012, Michael Daniel, 22, diduga merokok rempah di rumahnya, di kota Waco, Texas dan kemudian menjadi gila. Ia mulai menggonggong seperti seekor anjing dan kemudian mengambil anjing tetangganya seberat 40 pon dan memakannya.
Persediaan Cloud 9 dan rempah (mariyuana sintetis) saat ini telah dihentikan oleh beberapa negara bagian di Amerika Serikat dan negara-negara di dunia. Pada musim gugur 2012, kebijakan obat-obatan di Kanada akan mulai mengelompokkan methylenedioxypyrovalerone (MDPV) sebagai zat daftar I dibawah Undang-undang Obat-obatan dan Zat-zat Terkontrol, berada di kategori yang sama dengan heroin dan kokain. Cloud 9 adalah obat berbahaya yang dapat menyebabkan halusinasi mental serius dan delusi.
2. Efek Kebebasan Online dan Penggalian Data


Efek kebebasan online adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebebasan sepenuhnya dari batasan-batasan sosial di Internet. Perilaku ini terjadi karena Internet adalah platform anonim dan tidak melibatkan percakapan tatap muka. Untuk alasan ini, orang-orang berinteraksi dengan cara yang berlawanan dengan pribadi yang dikenalnya. Beberapa pengguna akan menggunakan Internet dengan harapan menemukan seseorang yang memiliki reaksi emosional yang sama dengan mereka. Individu-individu ini akan melakukan apa pun agar seseorang menanggapi komentar-komentarnya.
Yang harus diingat bahwa pikiran mereka secara otomatis akan menentukan karakteristik-karakteristik dan ciri-ciri seseorang di Internet. Di berbagai kasus, asumsi tersebut adalah salah, jadi dasar dari Internet adalah mengesampingkan dasar struktur hirarki masyarakat. Anda tidak pernah tahu apakah Anda sedang berbicara dengan seorang perempuan tua, petugas kepolisian, seorang anak, atau seorang wanita seksi berumur 25 tahun yang sedang mencari pasangan kencan. Orang-orang di Internet berperilaku buruk karena mereka tidak takut akan tindak balasan.
Penggalian data atau data mining adalah sebuah bidang yang sedang berkembang di ilmu komputer. Proses ini digunakan oleh sejumlah besar organisasi untuk memprediksi perilaku. Proses ini melibatkan analisa statistik kumpulan-kumpulan data agar mengatur kecenderungan-kecenderungan dan pola-pola informasi. Penggalian data digunakan oleh perusahaan-perusahaan Internet untuk meneliti hasil perilaku. Penggalian data juga sering digunakan oleh pegawai-pegawai kepemerintahan untuk memonitor aktifitas Internet dan para pengguna yang berbahaya.
Salah satu alasan bahwa penggalian data begitu efektif adalah karena efek kebebasan online atau online disinhibition effect. Google secara teratur melacak aktifitas dan menggunakan rumus matematis untuk mengenal kata kunci dan ancaman tertentu. Untuk alasan ini, siapa pun dapat menjadi target apabila mereka menulis hal yang salah di Twitter atau Facebook. Tanya saja Leigh Van Bryan dan Emily Banting, yang ditolak masuk ke Amerika Serikat akibat Twitter. Efek kebebasan online membantu agensi-agensi federal dan organisasi-organisasi usaha secara akurat melacak kecenderungan-kecenderungan ekonomi, sosial, politik, pribadi sesungguhnya di seluruh dunia.
3. Agama dan Kecerdasan


Sejumlah besar studi telah dilakukan yang menguji hubungan antara kecerdasan manusia dengan kepercayaan agama. Eksperimen-eksperimen tersebut telah dilakukan agar dapat menentukan apakah IQ keseluruhan kaum ateis berbeda dengan orang-orang yang mengikuti agama. Tahun 2008, peneliti kecerdasan Helmuth Nyborg melakukan sebuah studi dimana ia membandingkan kepercayaan agama dengan IQ di 137 negara. Ia menemukan bahwa populasi sampel dari kaum ateis memiliki nilai IQ lebih tinggi 6 poin saat tes IQ. Di antara ke-137 negara tersebut, hanya 23 (17%) negara memiliki lebih dari 20% ateis. Para peneliti melaporkan sebuah nilai korelasi sebesar 0.60 antara tingkat ateisme dengan kecerdasan, yang “sangat signifikan.”
Seperti yang Anda duga, banyak orang telah menantang hasil tersebut, dengan berkata bahwa Nyborg tidak menguji faktor historis, ekonomis, dan sosial yang kompleks. Variabel pembaurnya adalah fakta bahwa orang-orang dari negara-negara miskin pada umumnya lebih relijius dan tidak terdidik. Korelasi antara orang-orang sangat terdidik dengan kepercayaan beragama juga dibahas.
Di Australia, 23% dari anggota gereja Kristen telah memperoleh gelar sarjana atau pasca sarjana, sedangkan hanya 13% dari populasi keseluruhan telah memperoleh satu gelar. Studi Gallup poll telah menunjukkan mereka yang memiliki IQ tinggi cenderung tidak percaya Tuhan. Sebuah studi di bulan Maret 2010 yang diterbitkan dalam Social Psychology Quarterly menyatakan bahwa “ateisme berkorelasi dengan kecerdasarn yang lebih tinggi.” Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Harvard menunjukkan bahwa para partisipan yang cenderung berpikir lebih reflektif kurang mempercayai Tuhan. Beberapa orang berpendapat bahwa hubungan kausal antara IQ dan kepercayaan beragama mustahil ditentukan. Sebuah studi yang dilakukan tahun 2004 menyimpulkan bahwa orang-orang yang sangat relijius melaporkan bahwa mereka memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibanding orang-orang biasa, jadi permasalahannya sangat kontroversial.
4. Chilling Effect dan Demokrasi


Chilling effect adalah sebuah pencegah, biasanya berbentuk hukum atau regulasi federal yang digunakan untuk menghalangi penggunaan hak konstitusional. Efek ini terjadi ketika pemerintahan melusukan sebuah undang-undang yang menyebabkan rakyat ragu melakukan sesuatu. Biasanya, bebas berpidato adalah hak yang ditindas.Chilling effect tidak selalu melarang berpidato, malah menimbulkan sekumpulan beban yang tak semestinya. Dalam beberapa kasus, undang-undang dapat menyebabkan tindakan yang mengejuntukkan karena dianggap tidak demokratis.
Bulan Maret 2012, Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin memperoleh 63.64 % dari pemungutan suara kepresidenan dan mengamankan masa jabatan ketiganya di Kremlin. Peristiwa tersebut menyulut sekumpulan protes di Rusia karena rakyat merasa tidaklah adil apabila Putin diijinkan menjalankan masa jabatan ketiga kalinya. Rakyat marah kepada Putin dan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Indeks Demokrasi tahun 2011 menyatakan:
“Russia telah mengalami proses kemunduran panjang yang memuncak pada sebuah langkah dari rejim campuran ke rejim diktator” di bawah kekuasaan Putin. Jaringan-jaringan diplomatis Amerika yang dibocorkan oleh WikiLeaks mengatakan bahwa Rusia telah menjadi sebuah “negara mafia maya” akibat Putin.
Sebagai respon terhadap banyak protes berskala besar, Rusia menetapkan serangkaian undang-undang dan chilling effect. Vladimir Putin menetapkan batasan-batasan tegas terhadap protes dan membebankan hukuman-hukuman berat bagi tindakan-tindakan di luar batas. Ia memerintahkan serangan-serangan pemerintah terhadap para pelaksana protes. Satu undang-undang diluluskan yang membebankan denda 9.000 US dolar. Denda tersebut begitu efektif karena rata-rata gaji tahunan di Rusia adalah sekitar 8.500 US dolar. Pada dasarnya, Putin berkata bahwa jika Anda ingin protes, saya akan ambil semua uang Anda.
5. Aborsi dan Kriminal


Saat ini, kira-kira 2/3 populasi wanita hidup di sebuah area dimana aborsi adalah legal. Hukumnya berbeda-beda berdasarkan wilayah dan Cina, Korea Utara, dan Vietnam adalah negara-negara yang menerapkan aborsi wajib. Topik ini kontroversial dan telah memicu sejumlah besar kasus persidangan. Aborsi tidak dibuat legal di setiap negara bagian Amerika Serikat sampai tahun 1973. Sejak waktu itu, jutaan aborsi dilakukan setiap tahun.
Angka aborsi di seluruh dunia telah meningkat sejak perkenalan Mifepristone, yang merupakan bentuk aborsi non bedah. Di Amerika Serikat, tingkat aborsi jauh lebih tinggi di antara wanita-wanita minoritas. Tahun 2000, wanita kulit hitam melakukan aborsi tiga kali lebih banyak dibanding wanita kulit putih. Alasan-alasan utama bagi orang-orang melakukan aborsi adalah bahwa sang ibu ingin menunda kelahiran, ia tidak bisa memberi nafkah kepada bayinya, ia memiliki masalah hubungan, ia terlalu mudah, bayinya akan mengganggu pendidikannya, atau ia tidak ingin punya anak lagi.
Tahun 2001, sebuah studi yang dilakukan oleh John J. Donohue III dari Universitas Yale dipublikasikan di Quarterly Journal of Economics. Dalam naskah tersebut, Donohue III menguji hubungan antara tingkat kriminal di Amerika Serikat tahun 90an dengan legalisasi aborsi tahun 1973. Tahun 90an, Amerika Serikat mengalami sebuah penurunan kriminal drastis. Rata-ratanya, tingkat pembunuhan dan tingkat pencurian kendaraan menurun 40 persen di kota-kota di negeri tersebut. Kejadian ini menghasilkan penurunan kriminal paling panjang dan paling dalam di Amerika Serikat sejak Perang Dunia II.
Dalam naskah tersebut, Donahue III berpendapat: “Kami memberikan keterangan bahwa aborsi yang dilegalkan telah berkontribusi secara signifikan bagi pengurangan kriminal saat ini. Kriminal mulai menurun kira-kira selama delapan belas tahun setelah legalisasi aborsi. Negara-negara bagian Amerika Serikat yang membolehkan aborsi tahun 1970 mengalami penurunan lebih awal dibanding negara bagian lainnya.” Teori ini berpendapat bahwa aborsi berdampak pada angka kriminal di masa depan karena anak-anak yang tidak diinginkan kemungkinan menjadi para pelaku kriminal di masa depan. Aborsi juga lebih umum di tengah-tengah kaum miskin. Naskah ini telah ditantang oleh sekumpulan ekonom, yang menyebut teori tersebut sebagaipseudoscientific (ilmiah semu) dan tidak terbukti.
Observasi menarik lainnya perihal aborsi adalah efek Roe. Efek Roe adalah sebuah hipotesis dampak jangka panjang aborsi terhadap keseimbangan politik dunia. Teori ini menyebutkan bahwa praktek aborsi akhirnya akan menjadi ilegal karena mereka yang mendukung aborsi kemungkinan besar akan melakukan aborsi dibanding mereka yang menentangnya. Anak-anak mengikuti kecendeurngan politik orang tuanya, jadi populasi rakyat pro-pemilihan secara bertahap akan menyusut sampai mereka yang pro-kehidupan menjadi grup yang dominan. Setelah beberapa generasi, dampak ini akhirnya menyebabkan penghapusan undang-undang aborsi. Prosesnya kemudian akan berulang kembali.
Gambir Serawak
Tag : Serba Serbi
0 Komentar untuk "5 Topik yang Berhubungan Secara Rahasia"

Back To Top